Ketika Komitmen Bersama diKhianati

Senin, 25 Agustus 2008 adalah hari dan tanggal yang patut direkam dalam pita sejarah STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati Tarakan. Sebuah kejadian yang cukup memalukan bila ditinjau dari masalah yang menjadi persoalan konflik antara Wakil Ketua III, Ketua Panitia Remidiasi, dan beberapa orang yang mengaku aktivis yang tergabung dalam organisasi pencinta alam STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati Tarakan. Konflik yang sebenarnya tidak akan terjadi bila pihak pemicu konflik mau bersikap lebih dewasa. Menurut data yang penulis peroleh permasalahan yang menjadi alasan bagi pemicu konflik untuk meng-complain permasalahan tersebut kepada Wakil Ketua III STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati adalah proses pemecatan anggota panitia Remidiasi yang berasal dari UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) MAPALA STMIK PPKIA Tarakan.

Berawal dari sebuah kesepakatan bersama serta sangsi yang dikenakan bila terjadi pelanggaran terhadap kesepakatan tersebut, hal ideal yang patut dan sewajarnya ketika mengawali sebuah kegiatan yang kalau tidak ingin dikatakan sebagai kegiatan unprocedure. Sebuah niat dan upaya yang bermuatan positif dan tindakan yang bernilai mendidik serta melatih siapapun yang terlibat dalam struktur kegiatan tersebut bergerak secara sistematis dan terencana. Skill kepemimpinan tampak nyata memberi kontribusi besar bila apa yang menjadi target kegiatan terealisasi sesuai dengan apa yang telah tertuang dalam draft program-program kerja. Disamping kemampuan me-manage individu-individu yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut agar terbina integrasi kinerja yang solid.

Secara teori, senioritas tidak mempunyai legitimasi untuk mendikte, sekalipun ditinjau dari sisi struktural keorganisasian, dalam kondisi tertentu hal tersebut diperbolehkan. Hal tersebut tidak perlu terjadi bila proses pembelajaran dan pembentukan kader penerus pemegang tongkat estafet masih mencoba menerapkan embrio pemikiran yang lahir dari ide sebuah perubahan. Saling mempercayai dan upaya memberi peluang kepada orang lain adalah kebijaksanaan yang hanya lahir dari sosok seorang pemimpin sejati, bukan dari seorang aktivis yang berorientasi pada popularitas.

Ketika keterlibatan seseorang dalam suatu organisasi berorientasi pada intonasi popularitas, dapat diprediksi perubahan yang terjadi jauh lebih lamban, bahkan kader-kader yang unrepresentatif menjadi produk organisasi yang mendominasi perjalanan karir dan mewarnai pergerakan organisasi tersebut. Lahir kader-kader asbun, berteriak lantang namun tak ada muatan bobotnya, kritikus-kritikus yang salah alamat, salah kaprah memvonis tanpa dasar dan tidak adanya kajian mendalam ketika mengkritik sebuah kebijakan yang sedikitpun tak patut dikritisi. Kader yang menepuk air, lantas yang basah justru wajah sendiri.

Harga sebuah komitmen bersama, sama sakralnya dengan sebuah kebenaran hakiki yang patut dijaga, bukan justru mencemarinya dengan upaya mencari popularitas dan kepentingan pribadi. Ketika kepentingan pribadi dan mencari kekuasaan menjadi motif sebuah pergerakan, maka ukuran dan bobot perjuangannya tidak layak untuk mengganti harga diri yang harus dikorbankan dan dapat disetarakan dengan harga botol bekas di meja jual para pemulung.

Untuk mencari pengkhianat komitmen bersama penulis tidak punya hak untuk mengatakannya disini, sebab yang dapat melakukan itu adalah nurani bersih yang cinta pada kejujuran lubuk hati.

33 Responses to “Ketika Komitmen Bersama diKhianati”

  1. nta:mpl/008/III/2006 Says:

    bagus loe urus UKM mu sendiri nak, tapi ga papalah semakin banyak kompplen, semakin juga kami terkenal dari UKMmu. mana kegiatan UKMmu yang berpotensi. bagi gw NOL….

  2. ppkiatarakan Says:

    Kondisi mental yang tak pantas dimiliki oleh seorang aktivis yang mengaku punya “UKM” yang terkenal. Wibawa yang Anda miliki, tak layak mendapat respect dari siapapun, malah mencemari kebesaran nama “UKM” yang anda bangga-banggakan. “UKM” yang berpotensi tak akan pernah melecehkan “UKM” yang tidak berpotensi. Jangan kotori image “UKM” Anda dengan arogansi dan sikap kekanak-kanakkan Anda. “UKM” yang besar berasal dari kader yang berjiwa besar, bukan dari kader yang masih perlu dipertanyakan akan kematangan jiwanya. Belajarlah berpikir lebih objektif, karena kelak akan membantu Anda mengibarkan bendera “UKM” Anda di puncak gunung (bukan bukit), popularitas seperti apa yang Anda harapkan

  3. nta:mpl/008/III/2006 Says:

    maaf ya….. UKM saya sudah mencapai puncak semeru dan saya sendiri yang mengibarkan di puncak semeru, kalo anda tidak percaya silahkan liat di friendster MR.VICAL@YAHOO.CO.ID, lebih baik anda koreksi UKM anda daripada mengkoreksi PUDIR 3 & UKM MAPALA. belajarlah yang rajin. anda salah melihat orang-orang yang seperti kami, memang dari luar kami seperti anak kecil tapi cobalah untuk melihat lebih dalam lagi. trims atas celotehannya…………

  4. nta:mpl/008/III/2006 Says:

    dan satu lagi nak’ pertanyaanku buatmu “MANA APLIKASIMU YANG TELAH KAU DAPATKAN DAN MANA APLIKASIMU TERHADAP MASYARAKAT SEBAGAI MAHASISWA ???????”

  5. BATIK Says:

    UKM Batik, tidak berusaha mencampuri permasalahan yang terjadi disini! Tapi kita sadar bahwa kita semua sudah dewasa, lebih baik permasalahan ini diselesaikan secara kepala dingin. Usul UKM Batik lebih baik Antara Penulis dengan UKM Mapala bertemu untuk menyelesaikan masalah ini. Selesaikan dengan BIJAKSANA, jangan sampai satu wadah saling bertentangan.

  6. ppkiatarakan Says:

    ukuran bijaksana hanya bisa dipahami oleh orang-orang yang dewasa, bukan dari orang yang terlalu cepat bangga hanya karena bisa mengibarkan bendera UKMnya di puncak semeru. Naib sekali kalau bangsa ini memilih pemimpin yang cepat bangga hanya karena telah berhasil menoreh prestasi yang belum ada apa-apanya. Anda mengaku mencintai alam, bukti kongkritnya Anda menjelajahi alam, mendaki gunung semeru yang justru notabene kerusakannya masih tidak terlalu parah dibanding kondisi lingkungan udara sekitar kampus Anda telah tercemar oleh rekan-rekan Anda yang perokok. Kampus butuh udara yang segar, butuh komitmen Anda selaku pencinta alam untuk mengembalikan atmosfir berpikir sadar lingkungan bukan malah nimbrung para perokok sambil merayakan kesuksesan mendaki puncak semeru. Sumbangsih penulis sebagai mahasiswa untuk masyarakat adalah membongkar kebodohan publik dalam menginterpretasi sebuah kesuksesan yang terlalu dini untuk dirayakan apalagi untuk dipamerkan.

  7. ppkiatarakan Says:

    Buat rekan-rekan BATIK yang kreative penulis telah mengunjungi Blog Anda, Blog yang sangat kental dengan informasi teknologi dan sarat dengan nuansa pengembangan pengetahuan yang bercorak komputerize, salut buat rekan-rekan BATIK. Terima kasih atas usulannya, namun penulis lebih memilih untuk tidak bertemu sebab dengan satu alasan penulis hanya seorang diri tidak punya massa yang besar, penulis khawatir setelah pertemuan tersebut keberanian mengungkap kebenaran luntur akibat mata kabur menyaksikan besarnya pendukung kebatilan. Penulis belum siap menghadapi resiko itu sebab masih banyak agenda penting, untuk melakukan pergerakan yang sarat dengan agenda perubahan yang jauh lebih besar. Penulis yakin rekan-rekan BATIK tentunya dengan kreativitasnya yang berbobot bisa menjadi cermin untuk beberapa UKM yang selama ini teralu arogan dan kekanak-kanakan. salam

  8. NTA:MPL/007/I/2004 Says:

    Terimakasih atas kritikannya,
    semoga masukan ini dapat bermanfaat dan menjadi motifasi untuk memotifasi penulis untuk terus mengkritik dalam blog ini sehingga sempurnalah gerak kami…..
    kesalahan terbesar yang dimiliki seseorang adalah ketika dia takut untuk membuat kesalahan…
    untuk saudara-saudari bumi
    salam lestari..???

  9. Alumni Says:

    tolong kalo mo komentari suatu UKM… jgn pake topeng jangan cuman berani berbicara didpn layar…
    kalo anda pengen ada perubahan datangi aja anakx… kok repot-repot…..

    sy sangat salut ma anak mapala mereka pantas tu dijadikan contoh buat ukm-ukm yang lain,, karna mrk mempunyai kecintaan yang besar trhdp kampuz.. saya belum perna melihat dari ukm yang lain mempunyai kemandirian yang dewasa seperti mrk…. apa lagi yang bicara dengan judul ketika komitmen bersama dihiyanati…
    ini adalah contoh msyarakt kampus yg megiginkan kehancuran dlm wadahnya sendiri seperti anak kecil aja yang lagi kecewa egk dikasi permen…. maluin dong mas??
    tapi sy senang ma km berani brkomentar ilmu yang kamu miliki uda cukup bagus… tapi sayangnya kacamata Ontelnya sesekali dilepas,, jgn asal aja kalo ngomong.. entar kamu bisa nabrak pohon kurma,, saran : dalam suatu organisasi dalam pengambilan suatu keputusan arus ada namanya suatu pertimbangan yang dipikirkn secara matang2.. agar tidak terjadi kesalapahaman diantara semua Ukm.. key…

  10. MPP Says:

    klw pingin tau masalah KOMITMEN masuk aja di mapala jngan cman bisa ngomong aja….?saya tidak tau siapa saja yang ada pada saat rapat terakhir dan yang tiba-tiba memasukkan orang yang non UKM yang tidak pernah ikut rapat sama sekali…apa itu bisa dikatakan KOMITMEN yang telah telah ditetap kan dari awal…?????yang jelas orang yang ada pada waktu pengambilan keputusan adlah orang yang BEGO..orang yang tidak tau arti KOMITMEN dan belagak sok tau tentang KOMITMEN…jadi jngan buat kata-kata yang klian sendiri tidak mengerti…?????

  11. MPP Says:

    klw masalah pengertian tentang kecinta alaman sejauh mana kmu ngerti tau tentang alam….????knp kmi mendaki karena kami pingin liat indahnya alam ini dari pada liat mukamu….hehehe….jd jangan tanya kenapa kami mencitai alam…..kami jg g pingin jd pemimpin yang NAIF kata nenek moyang kami lebih baik tersingkir dari pada bertahan dalam kemunafikan……….

  12. ppkiatarakan Says:

    penulis tidak perlu mengenakan kaca mata untuk melihat sebuah kebenaran, sebab kebenaran itu nyata begitupun dengan kebatilan itu juga nyata, munafik tidak dialamatkan kepada sembarang orang apalagi Anda belum memahami arti kata munafik itu sendiri, sebab konsekuensinya bisa jadi mengatakan orang lain munafik justru malah sebaliknya, Andalah yang pantas menyandang kata munafik tersebut. mencintai alam tidak cukup hanya bisa menikmati keindahannya, mencintai alam tidak cukup hanya dengan meratapi kerusakannya yang perlahan-demi perlahan terjadi didepan mata kita. Penulis mungkin tidak tergabung dalam komunitas Anda selaku pencinta alam, sebab UKM itu tidak akan pernah cukup menampung aspirasi penulis yang bukan hanya sekedar mencintai alam tapi berusaha menumbuhkan rasa memiliki alam itu sendiri. Mencintai alam bukan hanya sekedar konsep tapi harus di follow-up dengan implementasi tanggung jawab yang kongkrit. Lingkungan kampus adalah bagian dari alam itu sendiri, definisi alam tidak hanya sebatas hutan lindung, hutan liar, gunung, bukit. Kalau hanya sebatas itu pemahaman Anda tentang alam, penulis sedikitpun akan pernah tertarik mempelajari, menganalisa, mengamati alam bersama Anda. Penulis punya referensi yang kuat tentang alam. Alqur’an menjabarkan secara gamblang. Bahkan jauh lebih luas cakupannya dibanding konsep yang ditawarkan oleh organisasi pencinta alam level dunia sekalipun. Penulis akan belajar komitmen kepada Anda, tapi setelah UKM Anda itu sudah steril dari para perokok. Sebab menurut penulis merokok adalah salah satu tindakan orang-orang yang tidak perduli dengan kebersihan udara lingkungan, orang yang tidak perduli dengan kebersihan udara tidak pantas mengaku mencintai alam.

  13. D-Tayls(nuxer) Says:

    supaya lebih jelas semuanya
    pengertian komitmen aja bingung,katanya anak IT buka donk Google cari tuh pengertian komitmen.D-tayls yakin nda semua orang berpikir seperti pola pikir kita jika emang kita mengaku sebagai anak IT.
    • Pembuatan komitmen adalah proses atau mekanisme yang lumrah terjadi dalam hidup kita.
    • Komitmen adalah langkah atau tindakan yang Anda ambil untuk menopang suatu pilihan tindakan tertentu, sehingga pilihan tindakan itu dapat kita jalankan dengan mantap dan sepenuh hati.
    kalo belum puas juga download aja di link ni
    http://diahkei.staff.ugm.ac.id/file/Komitmen%20dan%20De.doc
    jangan bilang ya download nda ngerti

    Anak IT atau anak TII(Tahunya Ikut-Ikutan)

  14. gitu deh Says:

    hmm… menurut saya di sini ada tindakan menyanggah kebenaran dan sikap anak kecil yang egois, buktinya dikatakan secara gamblang bahwa komitmen itu sudah disepakati bersama dengan ukm yang lain. Artinya, jika ada member dari suatu ukm melanggar komitmen tersebut, maka dengan berlapang dadalah mengakui kesalahannya. Jangan hanya berani berkata kasar kepada penulis, hanya karna ukm Anda berada pada sisi yang salah. Sejatinya, manusia memang diciptakan seperti itu. Menyangkal jika ada kesalahan. Namun, hanya manusia sejatilah yang bisa menerima kekalahan itu dan mencoba untuk lebih bertanggungjawab pada suatu komitmen. Jadikan “noda kotor” di ukm Anda sebagai cermin buat ke depannya. Sehingga apabila ukm Anda tetap eksis dan memiliki adik2 penerus, niscaya mereka lebih punya nilai dibanding para pendahulu mereka. Saya berkata panjang lebar, karna saya juga merupakan saksi dari rapat yang menyepakati komitmen itu. Dan saya di sini selaku mahasiswa merasa amat sangat sekali terganggu dengan aroma rokok racun yang kalian sebarkan di kampus ini. Ingatlah, perokok pasif lebih membahayakan diri daripada perokok aktif. Saya pikir, tak perlulah menjabarkan hal itu, toh Anda sudah dewasa, tapi, jika masih belum mengerti, silahkan searching di google….
    Salam kampus STMIK

  15. D-Tayls(nuxer) Says:

    buat mas dengan no pegawai ehh salah dengan no anggota
    nta:mpl/008/III/2006

    lucu juga ya mas,merasa UKMnya akan terkenal tapi nda sadar entar bukan menjadikan UKM yang terkenal Baik organisasinya Tapi cuma jadi UKM yang terkenal merasa dirinya BAGUS gituuu dikompleeeen

    seharusnya ngaca dikit kali,di banyak komplen berarti diri kita tuh musti diperbaiki karena Buanyaak yang dianggap salah atau tidak baik dimata Public,jadi sharusnya instropeksi diri

  16. gitu deh Says:

    buat mas dengan no pegawai ehh salah dengan no anggota
    nta:mpl/008/III/2006

    lucu juga ya mas,merasa UKMnya akan terkenal tapi nda sadar entar bukan menjadikan UKM yang terkenal Baik organisasinya Tapi cuma jadi UKM yang terkenal merasa dirinya BAGUS gituuu dikompleeeen

    seharusnya ngaca dikit kali,di banyak komplen berarti diri kita tuh musti diperbaiki karena Buanyaak yang dianggap salah dalam diri sendiri

  17. D-Tayls(nuxer) Says:

    emang sejak kapan dengan mellihat pemandangan alam menjelaskan arti dari mencintai alam mas “MPP”

    emang dengan liat2 alam bisa mencegah Global Warming ampe 40 taon kedepan
    eang dengan liat2 alam bisa mencegah house mirror effect bumi
    emang dengan liat2 alam bisa menggagalkan ekploitasi batu bara,bahkan tarakan menjadi objek penambangan berikutnya.asal anda tahu perusak ozon paling besar adalah batu bara
    emang dengan liat2 alam bisa mencegah lahan lapang seperti hutan tidak diratakan oleh gedung-gedung tinggi 20 taon kedepanya
    emang dengan liat2 alam bisa mencegah penggunaan plastic dan berbagai bahan yang digunnakan tapi tidak dapat dicerna bumi
    emang dengan liat2 alam bisa mencegah pencairan es di kutub selatan 10 taon kedepan

    mencintai alam adalah dengan mencegah alam rusak mas ???

  18. Alumni Says:

    Hai adik ini pasti anak FPMI kn….???
    mana katax religius tpi,, kok arogansi emosional tak dpt dibendung…
    Perlihatkanlah jatih diri kamu gitu lo….
    di media seperti ini tidak pantas anda berbicara melecehkan sesama masyarakat kampuzzz…
    kita sama2 masyarakat kampuzz yang masih banyak belajar,,
    tidak menutup kemungkinan saya yang udah senior bisa aja belajar dari kalian… cobalah membuat kampus kita lebih terarah untuk bersama2 dan berkerja sama dalam mencapai tujuan kita masing….
    yang pastinya masi banyak yang harus dilakukan oleh seorang mahasiswa untuk membuat sebuah perubahan…
    sebuah komplik itu wajar… jadikan itu pelajaran buat kalian utk membangun sebuah komitmen bersama..
    key GBU

  19. ppkiatarakan Says:

    Mengatakan saya sebagian dari FPMI adalah sebuah tuduhan yang tak punya dasar, bahkan bisa jadi potensi pemicu tercetusnya konflik. ungkapan Anda “mana katax religius tpi,, kok arogansi emosional tak dpt dibendung…
    Perlihatkanlah jatih diri kamu gitu lo….” sangat jelas memperlihatkan tingkat intelektualitas Anda masih perlu diasah. Bila Anda mau adil terhadap permasalahan dalam artikel diatas, pasti Anda tidak akan menyimpang dalam mengeluarkan statement yang menurut penulis sarat dengan bahasa provokasi. Jangan alihkan perhatian publik terhadap kenyataan yang tertulis dalam artikel diatas, sebab hal itu tak pantas untuk orang yang idealis seperti Anda. Ketika mengusung predikat Alumni ukuran kematangan Anda terlihat jauh lebih baik dari junior-junior Anda, tapi kalau ditinjau dari sisi cara Anda memahami persoalan yang terkandung dalam artikel diatas, 100% Anda telah mencemari image Alumni lainnya. Saran penulis pahami artikel, objektif dalam memahami permasalahan, dan dewasa dalam melahirkan sebuah pemikiran.

  20. D-Tayls(nuxer) Says:

    wah mas ALUMNI nih udah pake nyudutin nama UKM ni yang nda intelek siapa sih ?
    mas emang mas nih alumni TAon brapa sih,masa website ja nda punya Blog linknya aja diisi sembarangan masa diisi ppkia2 maksudnya apa mas,it,s a broken link
    sebenarnya ,ktika kita melihat inteligensi seseorang bukan hanya dilihat dari satu sisi mas.inteligensi tuh relatif

    tolong klarifikasi,emang ada yang nyebutin nama UKMnya kayaknya baru simas dech,coba dech diperhatiin comment listnya

    komitmen adalah komitmen ketika kita melanggar apa yang telah dikomit bersama kita juga harus siap melanggar konsekuensinya.emang ya jadi manusia sejati tuh sulit

  21. mahasiswa ppkia Says:

    seorang yang mengaku alumni itu tentunya sudah mempunyai kematangan secara psikologis, dan cara berpikir…
    itu kalau memang dia seorang alumni…
    tapi kayaknya mas alumni nih alumni bajakan deh…
    dengan kata lain cuma sok2 alumni doank…
    mengaku2 ingin membuat perubahan…
    perubahan yg seperti apa mas…
    kalau semua ngikutin jejaknya mas…
    waduh2…
    bisa kacau indonesia neh…
    blum ada bukti tpi dah memvonis…
    pikir2 dulu baik2 kalau ngomong…
    ngaku alumni tapi ngomong aja belepotan…
    mas ngomong di list ini ” di media seperti ini tidak pantas anda berbicara melecehkan sesama masyarakat kampuzzz… ”
    tapi mas sendiri menuduh, memfitnah, memvonis salah 1 ukm…
    apa itu gak melecehkan…
    lgean UKM mas tuh gk perlu dilecehkan…
    mank dh terlecehkan kali dari dulu…
    ngakunya mapala (mahasiswa pecinta alam)…
    mahasiswa paling lama yah…
    ngaku2 independen…
    tpi anggota anda ada jg yg trdftar sbg anggta partai politik…
    jadi kesimpulannya buat mas alumni yg ganteng…
    ” MIKIR DULU BARU KOAR”

  22. mahasiswa ppkia Says:

    @mpp

    jangan bikin q ketawa yah…
    masa cinta alam itu cuma karena mendaki gunung ngelihat keindahan alam…
    wakakakakakakak…
    mas nih mahasiwa apa bukan seh…
    jagan gila dunk…

  23. kutaksukamapala Says:

    hmmm… hari ini aku ngeliat ada selebaran yang terpampang di ruangan milik UKM Mapala, bergambar rokok yang terbakar truzz ada tanda larangan plus ada kata-kata “larangan merokok hanya untuk wanita”. Gak perlulah saya gambarkan secara detail, saya gak ngurus kok Mapala itu mo seperti apa, yang penting jangan mencemari kampus ini dengan asap racun kalian, sudah cukuplah asap mobil dan motor serta debu yang berterbangan di sekelilingku. Toh, Mapala yang ngakunya cinta alam gak bisa juga ngasih solusi buat nangkis asap-asap itu. Apa kek, toh mereka dengan bangganya mengatakan mereka adalah PARA PENCINTA ALAM. Selayaknyalah, mereka punya ide tentang polusi udara tersebut, bukan malah mengotori udara kampus ini dengan racun-racun kalian. Secara ini lagi banyak maba, perlihatkanlah bahwa kalian itu beneran PENCINTA ALAM bukan PENCINTA ASAP ROKOK dan bukan PENGUSUNG YANG GAK MEROKOK HANYA WANITA. Lagian, tahukah kalian hai PARA ANTEK-ANTEK MAPALA, bahwa ada peraturan daerah yang menganugerahkan kawasan pendidikan sebagai kawasan bebas rokok, jadi selayaknyalah kalian-kalian ini yang ngakunya MAPALA wajib mengikuti peraturan itu.
    GAK TAU??? ato baru denger peraturan itu???
    CAPE DEH….. Haree genee….
    Lagian Merokok tuh bahaya loh…
    baca ni Daripada keburu tua, baru nyadar, tambah banyak dosa
    Secara ku ngingetin kamu-kamu, biar gak bikin kita-kita ini sakit. Enak aja, kalian yang bikin ulah, kami juga kena getahnya. Klo mo membahayakan diri sendiri, cukup kalian-kalian saja, gak usah bawa-bawa mahasiswa-mahasiswa laen….

  24. KETUM MAPALA Says:

    Salam Lestari………!!!
    sblumnya saya berterima kasih semuanya, atas kritikan & sarannya, sebuah organisasi ngak akan pernah ada artinya klu tidak belajar dari kesalahan, saya mau tanya kesemua mahasiswa kampus BIRU, dimana disimpan almamater kalian??????? banyak masyarakat lagi membutuhkan mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, jgn hanya berani berkomentar saja buktikan kalau kamu mahasiswa, kami g mau ambil pusing dengan permasalahan seperti yang kalian tulis, lebih baik kami ngurus Oraganisasi kami pada melayanikalian, sekarang waktunya untuk membuktikan kalau kamu mahsiswa, terima kasih. mau komentar lebih lanjut hub. Hendra 081350354402. saya tunggu, jadi laki – laki yang genthelman donk, tampakan dirimu sahabat kalau memang mahasiswa. Salam Lestari Selalu.

  25. ushackers Says:

    Hendra mo bicara gentleman, memang cukup menjual. Kata itu sarat dengan seseorang yang memiliki ketenangan yang masih labil bila digandeng dengan kalimat yang kesannya kurang memahami perbedaan forum via web dengan forum non web yang selama ini kalian tekuni. Hasilnya apa, kasus temanmu pada saat MUBES, pamer otot, dengan saudara alumni, kan lucu tuh, apakah seperti itu gentleman? hah? kalau ‘genthelman’ dengan tulisan yang berbeda berarti itu adalah kosakata baru bung KETUM MAPALA. Tolong dipatenkan. Sebagai orang yang pernah muda, karena saya lebih tua dari diri saya yang dulu ketika masih SMA/SMEA, memanfaatkan forum ini untuk tebar2 nomer HP itu gaya lama dan udah basi, melakukan perubahan mengharap pamrih bahkan pamer2 Almamater, tanpa Almamaterpun aspirasi masyarakat Tarakan bisa disalurkan. Bagi-bagi ide kreatif seperti yang dilakukan oleh sahabat kita yang satu ini…tanggapilah secara positif, media mana yang membolehkan Anda membongkar secara gamblang, kupas kebenaran tanpa memihak, sebuah ide cemerlang. bukan malah Anda menyikapinya dengan emosional, pengen tatap muka, emang bisa menjamin tidak ada yang dirugikan bila masing2 emosional, kalau melalui forum via web ini lampiaskan emosimu dengan pikiran jernih. Apakah bisa dipahami saudara KETUM MAPALA…

  26. @gilRimb@ Says:

    aku sebagai salah satu kader mapala ppkia! mengucapkan banyak terima kasih aja sama semua – semua yg kasi komentar miring ke mapala! Kalo soal rokok,sekali-kali deh hargai orang yang merokok! soal ketidakpahaman timbul dari virus ketidak cerdasan alias kebodohan! Tidak semua yang kami lakukan dapat sempurna! karena kesempurnaan hanyalah milik sang kholik!

  27. Ambrosi Says:

    Anda jangan perna berkata Mahasiswa apa lagi menkomentari mahasiswa itu sendiri… kayanya yang jadi sampah dikampuz ini adalah kamu yang ngaku mahasiswa ppkia… yang sok pintar sok Religius ….
    Baru punya Bloger sendiri da bangga bagt… Heheee.. malu donk mas… itu kn sebuah Web Tumpangan..
    kayanya kalian masih manja semua … sudah ada fasilitas CoreDuo kemampuanx hanya sampai disitu….??? Tai aja kalian semua jdi mahasiswa jadi bencong aja mas di lampu merah…
    Alumni pada tertawa melihat coretan kalian disini..
    Zaman kami aja dulu dikampuz hanya pasilitas P2 uda bisa ciptakan Web Siti sendiri….
    kalo lo memang ngaku pintar Tulis nama dn no hp km…
    gw mo belajar ma elo….

    sekali lgi Mapala tetap dengan ideal nya… salah besar kalo anda mengatakan Mapala uda tercemari oleh Partai Politik…
    ingat sejarah mas… partai politik lahir dari pemikiran mahasiswa pd saat zaman Sukarno

    Pudir III yang kalian banggakan aja Jadi CalegLegislatif…
    jadi yang jadi tim suksesnya adalah angota Bem dan jajaranx serta ukm2 tdk punya pendirian yang ngaku2 Mahasiswa ppkia…..

    kalian semua tu engak lebih dari sebuah sampah
    yang menjadi dampak pemanasan Gelobal…
    akibat pengunaan PC dan AC saadar eng sheeeeeee….

    jadi kesimpulannya buat mas Mahasiswa ppkia yg ganteng…
    ” MIKIR DULU BARU KOAR”

  28. Black Hat Says:

    Buat saudaraku yang mengaku Ambrosi, saya numpang lewat nih. Sebenarnya kebanggaan sebagai mahasiswa PPKIA bukan dilihat dari Blogger yang dia punya. Sebenarnya kalau anda mau berpikir, Blog ini dibuat untuk mengungkap sebuah kebenaran dari suatu kebodohan yang terjadi. Saya sendiri punya kok web site yang tidak hanya numpang dan bahkan kemampuan untuk membuat web site sendiri itu hal mudah, dan nggak pantes dibangga2kan. Malu2in Bung. Itu aja kok bangga.

    Sayang sekali saya tidak akan memberikan halaman web site saya kepada anda karena mungkin hanya akan menimbulkan konflik baru karena rasa emosi kalian yang masih labil.

    Buat para alumni yang tertawa, melihat tulisan diatas, udah pada gosok gigi belum??? jangan cuma bisa ketawa aja tanpa melihat kemampuan anda sendiri bisa apa.

    Untuk melihat sejarah jaman soekarno, memang diakui ide2 politik sebagian berasal dari mahasiswa, TAPI BUKAN MAHASISWA SEPERTI KALIAN. Wakakakakakakakakakak

    Yang dianggap sebagai sampah di kampus ini adalah kalian. Seandainya tidak ada mahasiswa seperti kalian damailah kampus ini. Jadi saran saya “Akuilah kesalahan itu walau itu pahit” Jangan hanya bisa ngomong gentleman, tapi malah kayak banci di lampu merah seperti yang anda katakan. Apa yang anda omongkan, malah terbalik pada diri anda sendiri. Saya adalah salah satu saksi yang sudah sering kali melihat ulah kalian yang tidak karuan layaknya anak SD yang belum bisa mencuci pantatnya sendiri setelah BEOL.

    Dan masalah PUDIR III, kayaknya anda kekurangan informasi, Bukan PUDIR III lagi bung, tapi PUKET III (Pembantu Ketua III). Beliau bukan mahasiswa disini bung. Beliau adalah orang tua kita disini, kalau anda sangkut pautkan partai politik dengan beliau maka kayaknya salah alamat. Karena dari komment sebelumnya yang dibahas adalah komintmen seorang anngota UKM di PPKIA yang sudah jelas isinya adalah Mahasiswa PPKIA, BUKAN PUKET III (Jelas Bung?)

    Jadi kesimpulannya buat Mas Ambrosi dan SEKUTU-SEKUTU-Nya, Jangan melihat hanya pada satu orang saja, tapi lihatlah seluruh anggota kalian maka kalian akan mendapatkan kebenaran itu.

    Comment ini ditujukan kepada anggota anda yang bermasalah, yang tidak bermasalah tidak menjadi masalah. Karena sebagian kecil dari kalian masih BAGUS (INGAT Sebagian Kecil) karena mereka adalah teman-teman saya.

    Black Hat

  29. Fitriansyah Ahmad Says:

    Saya sepakat dengan apa yang dikatakan @qilRimb@, perdebatan ini menjadi panjang karena diantara para peserta forum, ada yang tidak mau dengan rendah hati menerima kesalahan. Kekurangan dan ketidaksempurnaan seseorang tidak patut diangkat dalam forum ini, rekan-rekan sadar tidak, ada pihak ketiga yang tertawa gelak. Kenapa? kemampuan debat kalian dalam menyikapi persoalan yang diangkat dalam artikel ini, sudah melebar kesana-kemari, virus ketidakcerdasan bisa menjangkiti siapapun jua. Tak terkecuali rekan-rekan yang eksis di UKM MAPALA. Namun saya tidak sepakat adalah, saya belum pernah melihat teman2 yang merokok menghormati teman2 yang tidak merokok, kalaupun menghormati itu setelah ditegur, batasilah ruang tempat menghisap rokok Anda, kota Jakarta telah menerapkan PERDA Larangan Rokok ditempat tertentu, apa rekan harus menunggu terbentuk PERDA yang serupa, masuk akal, namun terlalu naif berfikir seperti itu. bagaimana Anda minta dihormati sementara Anda tidak mau menghormati orang lain, yang fear dunk.
    Terus buat teman Ambrosi, silahkan diralat apa yang Anda tuang didalam komentar Anda, selain itu diharapkan rekan penulis mikir dunk, kalau approave sebuah koment, manfaatnya apa? kalaupun ada manfaatnya besar mana manfaat apa mudaratnya. Saya harap teman ambrosi berbesar hati tidak membawa-bawa salah seorang team pengelola STMIK dalam hal ini Pembantu Ketua III, karena artikel ini membatasi pambahasan hanya sebatas sebuah komitmen yang dikhianati, tidak sampai pembahasan keikutsertaan seseorang dalam dalam pemilihan CaLeg, ingat masih CaLeg, belum terpilih. Giliran mahasiswa terpengaruh dengan CaLeg tersebut itu, urusan pribadi mahasiswa tersebut yang memang tak pantas dikatakan mahasiswa yang Independent, tapi bukan berarti kita punya hak menvonis rekan mahasiswa tersebut sebagai pengkhianat komitmennya sebagai mahasiswa, akan tetapi itu adalah haknya dia, jangan paksa pendapat Anda pada orang lain kalau memang Anda sesorang organisatoris sejati, sebab malah berbalik jadi yang negatif, Provokator.

  30. purple_magicien Says:

    Nah tuh tau…”sebuah organisasi ngak akan pernah ada artinya klu tidak belajar dari kesalahan” kata2 ini saya kutip dari ketikan anda sndiri saudara KETUM MAPALA,,

    kalau ukm anda ingin di anggap ada & berhasil dgn nilai yg positif,, alangkah baiknya anda jalankan statement di atas..

    tapi saya rasa ukm anda memang blum bisa di anggap ada dan berhasil,,,TERBUKTI dari kata2 anda yg slanjutx saya kutip lg…

    “jgn hanya berani berkomentar saja buktikan kalau kamu mahasiswa, kami g mau ambil pusing dengan permasalahan seperti yang kalian tulis, lebih baik kami ngurus Oraganisasi kami pada melayanikalian”
    padahal anda tau kalau “sebuah organisasi ngak akan pernah ada artinya klu tidak belajar dari kesalahan”tpi knpa anda sndiri tidak mau mendengar dan menerima kritikan dari mreka2 yg menganggap kalian melakukan ksalahan,, malah kalian tidak mau ambil pusing dgn apa yg mreka permasalahkan & tidak mau melayani pendapat2 mreka,, MASALAH itu timbul, krn kalian sndri kan?? apa salahx sih,, menerima kesalahan dan memperbaikinya,, jstru dgn memperbaikinya, ukm anda akan mendapat nilai tambah dan akan bisa dianggap ada dimata orang2,,

    kalau anda sndri masih ga mau ambil pusing dgn permasalahn yg mreka tulis yg notabene masalah itu berakar dari kalian sndiri
    b’arti ukm anda sendiri ga mau menjalankan sebuah statement yg anda keluarkan sndiri..

    ANDA tau,, tapi tak mau mnjlankanx,,
    b’arti anda jg tidak mau UKM anda maju..

    itu yg bisa saya tangkap dr tulisan anda saudara KETUM MAPALA

  31. mahasiswa ppkia Says:

    @ ambrosi

    sebelumnya terima kasih atas teguran yg mas berikan ke saya…
    saya merasa tersanjung sekali ketika ada ka2 senior saya yg ingin belajar pada saya…
    padahal ilmu saya masih cetek neh….
    terima kasih deh…
    cuma saya agak sedikit bingung dgn opininya mas….
    perasaan dari awal sy gak bw2 nama pudir / puket deh….
    wah kasian neh pak muhammad dibawa2…
    dosa mas…
    sy tuhn sebenernya prihatin banget dgn kondisi ppkia yg punya UKM yg isinya cuma mahasiswa yg hedonis doank…
    yg gak bisa mengakui kesalahannya…
    yg selalu mengaku benar dengan idealismenya…
    apa yg kalian mau berikan pada bangsa ini…
    se2orang yg gentle itu adalah org yg bisa mengakui kesalahannya…
    klo mas anggap PC dan AC ini memang merusak…
    lalu ngapaen anda capek2 kuliah disini…
    waduh2…
    piye to mas…

  32. sadict Says:

    hai…..Orang Indonesia…….
    Damai…

  33. ppkiatarakan Says:

    Terima Kasih atas partisipasi rekan-rekan dalam forum ini, tanpa sedikitpun mengurangi respect penulis kepada peserta forum yang cukup alot ini(perdebatan dimulai 29 agustus hingga hari ini Sabtu, 20 September). Sebuah forum menurut penulis sangat bermanfaat sekaligus menunjukan kelas seluruh peserta forum yang qualified. Sekalipun saling tuding namun Kampus BIRU tetap BIRU tidak tercemar warnanya. Mahasiswa Kampus BIRU dengan corak berfikirnya yang beragam. Maaf setelah koment penutup ini, komentar Anda Akan saya blokir. Sebelum penulis menutup forum dengan segala hormat penulis sembari mengucapkan Minal ‘Aidin Wal Fai’izin, Mohon maaf semua kekeliruan, bersihkan hati lapangkan dada, terima kebenaran sekalipun pahit terasa. Hidup Mahasiswa Kampus BIRU, maju terus toreh prestasi sebanyak-banyaknya.


Leave a comment